Yogyakarta, 12 September 2025– Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan sosialisasiProgram Stimulasi Penelitian BLU 2025pada Jumat, 12 September 2025, secara daring melalui Zoom. Acara ini dipandu oleh Koordinator Pusat Penelitian dan Penerbitan, Dr. Moh. Mufid, dan dihadiri oleh para Wakil Dekan I dari setiap fakultas serta jajaran Ketua Program Studi (Kaprodi) di lingkungan UIN Sunan Kalijaga.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas penelitian dosen agar lebih relevan dengan bidang keilmuan dan selaras denganroadmapprogram studi. Pada tahun 2025, UIN Sunan Kalijaga mengalokasikan dana penelitian sebesar Rp1,6 miliar untuk 54 judul terpilih dari 251 proposal yang masuk, serta insentif publikasi sekitar Rp1 miliar. Selain itu, melalui program stimulasi, disediakan dana sebesar Rp5.000.000 untuk setiap proposal dengan kuota hingga 400 judul, guna mendorong partisipasi lebih luas dari para dosen.

Dalam sosialisasi ini, disampaikan bahwa syarat utama pengusul adalah dosen tetap PTKI dengan akun Litapdimas aktif, serta bukan penerima hibah penelitian kompetitif BOPTN tahun 2025. Proposal diajukan secara individu dengan kesesuaian pada bidang keilmuan dan roadmap prodi, dilengkapi hasil ceksimilaritymaksimal 25 persen. Luaran penelitian ditargetkan berupa laporan penelitian, logbook, serta draf artikel untuk publikasi minimal di jurnal nasional terakreditasi Sinta 6, prosiding, atau buku ber-ISBN. Publikasi wajib terbit paling lambat dua tahun setelah tahun bantuan diberikan (N+2).

Pengajuan proposal dilakukan secara daring melalui laman resmihttps://litapdimas.web.idpada 15–22 September 2025. Proses seleksi meliputi desk evaluation, review substansi, hingga pengumuman penerima bantuan pada awal Oktober. Pelaksanaan penelitian direncanakan pada Oktober–November 2025, dengan monitoring, evaluasi, serta pelaporan pada Desember 2025.

MelaluiProgram Stimulasi Penelitian BLU 2025, UIN Sunan Kalijaga menegaskan komitmennya dalam membangun budaya riset yang berdampak, memperkuat integrasi penelitian dalam pengajaran, serta mendorong pengembangan kurikulum dan keilmuan secara berkelanjutan.