TRADISI RASULAN DUSUN NGLANGGERAN KULON DI MASA PANDEMI COVID-19

LP2M-Senin (19/07/2021), KKN Nglanggeran Kulon UIN Sunan Kalijaga angkatan 105 mengikuti serangkaian acara Rasulan yang sudah menjadi tradisi masyarakat setempat. Kegiatan Rasulan diadakan setiap tahun dan dilaksanakan di Balai Dusun Nglanggeran Kulon. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga Dusun Nglanggeran kulon.

Sumiran selaku warga Dusun Nglanggeran Kulon menyampaikan bahwa kegiatan rasulan adalah bentuk rasa syukur kepada yang maha kuasa atas hasil panen selama satu tahun, tradisi rasulan di isi dengan kenduri yang dilaksanakan setiap hari senin legi atau ahad legi pada akhir Bulan Besar (kalender jawa) atau bulan Dzulhijah (kalender hijriah), selama lima tahun terakhir ini kegiatan rasulan diadakan secara besar-besaran yang diaksanakan dua hari, di haripertama di awali dengan bersih makam dan kenduri kemudian kirab Budaya dengan dua gunungan berupa hasil bumi dan nasi ingkung dari setiap dusun lalu diarak dari lapangan Nglanggeran Wetan kesumber kali Song kemudian gunungan didoakan oleh Rois desa, kemudian gunungan di grebek oleh masyarakat, dianjutkan penampilan seni dari setiap dusun, dihari kedua diisi dengan tarian ledek dan kegiatan ini ditutup dengan pagelaran wayang kulit.

Kelompok kami dibagi menjadi dua dalam kegiatan ini, sebagian membantu memasak untuk mempersiapkan nasi ingkung, dan sebagian lagi membantu persiapan di balai padukuhan, tempat dilaksanakannya kenduri. Kami juga selalu mengingatkan masyarakat untuk menaati protocol kesehatan yang berlaku saat ini, dengan memberikan informasi, arahan, himbauan, peringatan, serta masukan dalam rangka meminimalisir kemungkinan persebaran wabah pandemi covid-19. "Rasulan menjadi perantara kelompok KKN sebagai pendatang di tengah-tengah masyarakat untuk membangun hubungan yang lebih akrab dengan warga. Masyarakat menyambut kami dengan hangat, mengajarkan kami banyak hal, dan disitulah kami belajar memaknai kebersamaan" ujar Farhankul Hakim selaku ketua kelompok 36 KKN "Wirosableng".

Pandemi Covid-19 berdampak pada keadaansosial dan budaya di masyarakat yang akhinya juga berdampak pada TradisiRasulan di dusunNglanggeranKulonsepertihanya di adakankenduri dan tari Ledek, seperti kata pak Wahyu selakuKepala Dusun NglanggeranKulon ”Tradisi Rasulan wajib hukumnya bagi masyarakat Nglanggeran karena itu tradisi turun-temurun dari leluhur, jadi Rasulan tahun ini hanya kenduri kecil-kecilan juga di batasi dan tari Ledek kedua runtutan itu harus ada di setiap Rasulan" (Miftakhul, 2021)