LP2M, Lombok Timur | Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Angkatan 105 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang diketuai oleh L. Rizqi Ramdani Al Faen telah mengadakan acara Pembukaan dan Penerimaan di Desa Loyok, Kecamatan Sikur, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada hari Rabu, 14 Juli 2021 lalu. Tujuan dari pelaksanaan acara ini yakni pengenalan mahasiswa-mahasiswi KKN beserta program kerjanya kepada masyarakat Desa Loyok.

Acara ini merupakan rangkaian awal dari pelaksanaan kegiatan KKN dengan mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Potensi Desa Loyok Secara Partisipatif dengan Metode Kerja Sama Masyarakat Bersama Akademisi Kuliah Kerja Nyata”.

Adapun kegiatan dilaksanakan dengan sistem hybrid yakni secara offline dan online. Untuk acara offline bertempat di Balai Desa dan online menggunakan platform Zoom. Acara ini dihadiri oleh Perangkat Desa, Bintara Pembina Desa, Polisi Masyarakat, Kepala Dusun, dan Tokoh-tokoh masyarakat Desa Loyok maupun tamu undangan lainnya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Acara dibuka oleh MC dan diawali dengan pembacaan kalam ilahi oleh salah satu mahasiswi KKN yang kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Rizqi selaku ketua kelompok menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Desa Loyok yang telah berkenan menerima dengan hangat serta mendukung terselenggaranya pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata. “Harapannya semoga program kerja yang kami susun berjalan lancar dan dapat membantu masyarakat Desa Loyok”, sambung Rizqi.

“Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memilih desa kami. Kami sangat mengapresiasi kedatangan teman-teman mahasiswa. Semoga program kerja yang akan dilaksanakan bisa membantu masyarakat Desa Loyok dalam mengoptimalisasi potensi yang dimiliki”, kata Kepala Desa Loyok.

Setelah sambutan disampaikan, acara dilanjutkan dengan penerimaan mahasiswa KKN secara simbolis oleh Kepala Desa. Acara kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu tokoh agama Desa Loyok dan diakhiri dengan sesi foto bersama (Anggraini, 2021).