Bank Indonesia bersama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar acara Training of Trainer (ToT) Pejuang Literasi Ekonomi Syariah

Grand Rohan Hotel Yogyakarta, 5 Agustus 2025 – Bank Indonesia menggelar acara SEMESTA (Semarak Ekonomi Syariah Yogyakarta) melalui Training of Trainer (ToT) Pejuang Literasi Ekonomi Syariah dengan tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi”. Acara tersebut dihadiri oleh 400 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Indonesia Berdampak dari UIN Sunan Kalijaga Angkatan 117 yang dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 5-6 Agustus 2025 yang bertempat di Grand Rohan Yogyakarta.

Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi Hasan, S.Ag., MA., M.Phil., Ph.D, dalam sambutannya menekankan potensi besar Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Muslim untuk mengembangkan ekonomi syariah. Beliau menyoroti tantangan dalam meningkatkan literasi keuangan syariah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Menurutnya, kolaborasi antara Bank Indonesia dan mahasiswa sangat diperlukan. Prof. Noorhaidi juga menekankan pentingnya membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan kepemimpinan agar mereka siap menjadi agen perubahan di masyarakat. Lebih lanjut, beliau juga berharap bahwa melalui ToT ini mahasiswa memperoleh pengalaman dan kepemimpinan yang dapat menjadi bekal mahasiswa untuk beradaptasi, membaca peluang, dan mengembangkan inovasi yang selanjutnya dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Selain itu, acara ini juga disambut sekaligus dibuka oleh Bapak Sri Darmadi Sudibyo selaku Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia DIY. Beliau menyampaikan bahwa Indonesia memiliki pasar yang menarik pada ekonomi Syariah mengingat sebagian besar penduduk di Indonesia adalah Muslim. Bank Indonesia secara penuh mendukung ekonomi Syariah dengan meluncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 pada 14 Mei 2019 sebagai peta jalan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia guna mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Upaya tersebut terus dibangun melalui pendekatan tiga pilar yaitu pemberdayaan ekonomi Syariah melalui pengembangan Halal Value Chain, pendalaman pasar keuangan Syariah untuk mendorong pembiayaan Syariah melalui keuangan maupun sosial Syariah, dan penguatan riset, edukasi, dan literasi. Beliau juga memaparkan data yang menunjukkan rendahnya tingkat literasi keuangan syariah yaitu 39,11% dan inklusi keuangan syariah sebesar 12,88%. Menurutnya, kesenjangan ini menjadi tanggung jawab semua pihak. Dalam kegiatan ToT ini, Bank Indonesia berharap para mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang mampu menjawab tantangan literasi keuangan Syariah di masyarakat. Kolaborasi ini merupakan wujud nyata kontribusi Bank Indonesia dan mahasiswa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah, serta upaya bersama untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi Syariah di dunia.

Acara tersebut diakhiri dengan sesi foto dan semua peserta menggelorakan spirit "Eksyar Subur, Yogyakarta Makmur" sebagai komitmen mereka menjadi Pejuang Literasi Ekonomi Syariah.