Menyemai Kepedulian di Gadingsari: Jejak KKN 213/117 UIN Sunan Kalijaga

Pada 14 Juli 2025, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang tergabung dalam KKN Reguler Kelompok 213/117 mulai menapaki babak pengabdian mereka di Gadingsari, Sanden, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan masa pengabdian yang berlangsung hingga 20 Agustus 2025 dan dibimbing oleh Muhammad Izzul Haq, S. Sos., M.Sc., Ph.D., kelompok ini diangkat ke masyarakat oleh ketua kelompok, Almufid Firjatullah, bersama anggota dari jurusan seperti Psikologi, Manajemen Pendidikan Islam, Matematika, Pendidikan Guru MI, dan Ekonomi Syariah.

Dari hari-hari awal, kelompok 213/117 langsung menunjukkan komitmen mereka untuk hadir sebagai bagian dari kehidupan masyarakat. Kegiatan seperti Posyandu, penanaman bibit tanaman, dan kunjungan ziarah menjadi bagian dari aktivitas pembuka yang menumbuhkan tali silaturahmi dan kesadaran lingkungan. Pada 15 Juli, mereka melaksanakan kegiatan inovatif seperti pembuatan tempat sampah dari galon bekas, menyelenggarakan TPA Ceria di Masjid Nurul Hidayah, serta melakukan seleksi donasi pakaian untuk masyarakat. Hari-hari berikutnya diwarnai dengan tindakan nyata: merawat tanaman, mengadakan tahlilan rutin, dan memperkuat program keagamaan bagi ibu-ibu di desa.

Masuki minggu kedua, aktivitas semakin variatif dan menyasar aspek pendidikan langsung. Kelompok KKN mengajar di TK ABA Al Huda Klatak, menyusun program kebersihan, memasang banner posko, dan melanjutkan program TPA Ceria. Mereka juga turun tangan dalam menjaga kebersihan ruang publik, menebang pohon bila diperlukan, dan melakukan sosialisasi eco-enzyme serta pemakaian maggot sebagai bagian dari pengelolaan limbah organik. Beberapa hari juga diisi dengan koordinasi intensif antar RT, kelas keagamaan malam, dan survei UMKM lokal sebagai bagian dari langkah awal pemberdayaan ekonomi desa.

Di minggu ketiga dan keempat, ide-ide kolaboratif makin mengakar. Mereka menyusun dan mendistribusikan proposal, mengundang dukungan masyarakat, serta memasang umbul-umbul dan dekorasi dalam rangka menyemarakkan kemerdekaan RI ke-80. Tak hanya itu, mereka aktif mengajar TPQ, mengelola taman kecil di desa, mendampingi pengajian ibu-ibu, dan terus menata program-program kecil yang dirancang untuk terus hidup pasca-KKN. Kegiatan kebersihan masjid, pembuatan papan penanda jalan, dan digitalisasi UMKM (misalnya peta Google Maps untuk menandai lokasi usaha) pun menjadi bagian dari strategi keberlanjutan.

Puncak semangat pengabdian tersaji saat momentum 17 Agustus 2025. Kelompok KKN 213 bersama warga Gadingsari menyelenggarakan upacara bendera, lomba-lomba kreatif anak, senam bersama, dan berbagai aktivitas yang menghidupkan rasa kebersamaan. Setelah hari kemerdekaan, mereka tetap aktif melanjutkan program seperti penataan taman, peresmian papan penanda jalan, dan pengajian rutin malam Selasa. Pada minggu terakhir, persiapan penarikan dilakukan dengan sowan ke tiap RT, pemasangan denah desa, penyusunan laporan akhir, dan acara perpisahan sederhana yang dipenuhi kehangatan antara mahasiswa dan warga.

Melalui perjalanan lebih dari sebulan, kelompok 213/117 telah menghadirkan nuansa pengabdian yang bersifat menyatu: antara pendidikan agama, kepedulian lingkungan, inovasi sosial, dan kemitraan lokal. Jejak mereka, dari TPA Ceria, pembuatan tempat sampah, perawatan tanaman, hingga pendampingan usaha warga, bertujuan menjadi pijakan agar kontribusi mereka tidak berhenti ketika mahasiswa kembali ke kampus. Semoga manfaat dan hubungan yang dijalin dapat terus dipelihara oleh masyarakat Gadingsari sebagai warisan kecil dari kehadiran mereka selama KKN.

Penulis: Nadina Sri Halimah (Oktober 2025)