Dampak Covid-19 Mahasiswa KKN UIN SUKA Jadi Guru Pendamping Belajar Anak

Guna mencegah potensi penyebaran Covid-19, Mendikbud RI Nadiem Anwar Makarim keluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Covid-19. Secara tidak langsung, adanya keputusan tersebut berimbas pada kegiatan pembelajaran di sekolah menjadi pembelajaran di rumah atau pembelajaran jarak jauh.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) membutuhkan adanya kolaborasi yang solid antara guru dan orang tua. Guru dan orang tua menghadapi tantangan besar terkait proses transfer ilmu dan penguatan karakter yang saat ini dilakukan melalui perantara media (non tatap muka). Agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan maksimal, mahasiswa KKN UIN SUKA Desa Munggung, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten pun ikut andil sebagai pendamping belajar siswa di rumah. Program ini salah satunya guna membantu orang tua yang memiliki kesibukan bekerja, baik sebagai buruh di sawah maupun di pabrik sehingga cenderung tidak mampu mendampingi anak untuk lakukan pembelajaran jarak jauh di rumah.

Dengan latar belakang jurusan yang berbeda, mahasiswa KKN Kelompok 89 di daerah Klaten itu pun membantu mengajarkan materi pembelajaran yang diberikan guru via WhatsApp kepada anak-anak. Tidak hanya materi pembelajaran, mahasiswa juga bantu dampingi siswa-siswa sekolah mulai dari jenjang SD hingga SMP untuk mengerjakan tugas mandiri yang diberikan oleh tiap guru mata pelajaran. Tentu, kegiatan pendampingan belajar ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Selain harus menguasai materi pembelajaran, mahasiswa juga dituntut harus lebih kreatif dan inovatif dalam penyampaian materi agar anak-anak tidak bosan belajar dan malas mengerjakan tugas. Oleh karena itu, kerja sama kolaboratif berbagai pihak sangat diperlukan untuk kegiatan pendampingan belajar ini.

Dari kegiatan pendampingan terebut, tidak dapat dimungkiri tampak sekali anak-anak kesulitan beradaptasi dengan sistem pembelajaran jarak jauh ini. Minimnya kemampuan akses internet untuk menjangkau materi yang diberikan guru menjadi satu dari sekian kendala yang harus dihadapi anak-anak usia sekolah di Desa Munggung. Kendala lainnya adalah proses transfer ilmu itu sendiri. Sebab, dari sejumlah siswa yang ada, tidak banyak anak-anak yang mudah dan langsung paham begitu saja tentang materi yang diberikan guru mata pelajaran. Ditambah dengan besarnya godaan bermain daripada belajar, membuat anak-anak makin enggan untuk membaca bahkan mengerjakan tugas.

Kehadiran mahasiswa KKN pada saat ini tentu memberikan napas segar bagi anak-anak sekolah, guru, bahkan orang tua untuk membantu proses pendampingan belajar jarak jauh di rumah. Tidak hanya bagi mereka, kegiatan pendampingan belajar ini pun sangat bermanfaat bagi mahasiswa KKN. Hal ini senada dengan pendapat Alfian, pemuda sekaligus support system mahasiswa KKN UIN SUKA di RW 04 Desa Munggung. “Kalau Mas dan Mbak-Mbak KKN di sini bisa bantu dampingi belajar anak-anak, itu bagus hlo. Jadi, tidak hanya untuk kebutuhan proker KKN saja, tetapi kalian juga bisa belajar bagaimana menjadi guru. Itu adalah sebuah pengalaman langka yang tidak semua orang bisa lakukan,” tuturnya, saat sesi main bersama bersama mahasiswa KKN. (Amatullah Hanifalimah)