Menumbuhkan Literasi dan Kebersamaan di Tambahmulyo: Jejak KKN Kelompok 303/117
Pada 14 Juli 2025, mahasiswa dari UIN Sunan Kalijaga resmi memulai pengabdian dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler dengan lokasi di Desa Tambahmulyo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati. Tim ini dikenal sebagai Kelompok 303/117, ditemani oleh Dosen Pembimbing Lapangan Dr. H. Zamakhsari, M.Pd., dan dipimpin oleh Muhamad Zainal Arifin. Program pengabdian direncanakan berlangsung hingga 21 Agustus 2025, dan periode itu menjadi ruang bagi para mahasiswa untuk menjelajahi dinamika sosial, menghidupkan literasi, serta memperkuat jalinan kebersamaan dengan warga Tambahmulyo.
Sejak hari pertama, langkah mereka diarahkan pada kegiatan pendidikan dan literasi. Saat menghadiri MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) di SDN Tambahmulyo 01, mahasiswa tidak semata bertahan sebagai pengamat, melainkan aktif mengisi sesi ramah tamah dan berteman bersama siswa baru, membangun keakraban sejak awal. Di hari-hari berikutnya, mereka turut serta dalam senam pagi sekolah, penanaman pohon mangga “Thailand”, dan ikut menyimak sosialisasi program Bupati Pati tentang peningkatan kesejahteraan petani padi dengan target satu hektare menghasilkan sepuluh ton. Keterlibatan dalam MPLS, games edukasi, serta rutinitas sekolah mengukuhkan bahwa mahasiswa hadir sebagai bagian dari suasana keseharian desa.
Memasuki minggu kedua, fokus mereka mengalir ke revitalisasi dan pengembangan ruang literasi desa. Tim KKN melakukan inventarisasi koleksi perpustakaan desa, menyisir buku-buku yang belum tercatat, dan memasuki tahap labeling koleksi. Di sela-sela itu, mereka juga aktif mengadakan sosialisasi literasi dan penguatan pendidikan karakter di MTs Tarbiyatul Islamiyah Tambahmulyo, serta memberi edukasi kesehatan masyarakat melalui kampanye pencegahan demam berdarah dan pengendalian jentik nyamuk di Pos Kesehatan Desa (Pustu) setempat. Kegiatan ini menyatu—antara kerja teknis perpustakaan dan pengabdian lingkungan kesehatan.
Dalam minggu-minggu berikutnya, revitalisasi tempat ibadah menjadi panggung penting kolaborasi mahasiswa dan warga. Kelompok 303/117 memfokuskan energi untuk merenovasi mushola di RT 4 RW 3 dan kemudian memperluas pekerjaan ke mushola di RT 1 RW 4. Sementara itu, aktivitas literasi terus berjalan—proses labeling buku dilanjutkan secara konsisten. Ketika desa merayakan hari jadi Pati, mahasiswa turut meramaikan agenda lomba layang-layang yang digelar oleh pemerintah desa bekerja sama dengan kelompok KKN sebagai bagian dari semarak budaya lokal.
Menjelang pekan kelima dan keenam, intensitas kegiatan meningkat. Setelah mendukung perlombaan layang-layang, mahasiswa melakukan pemulihan area lapangan, menyebar undangan kegiatan, dan melaksanakan les calistung (baca, tulis, berhitung) untuk anak-anak sekitar posko. Tidak hanya itu, mereka merancang lomba RT untuk 17 Agustus, berpatisipasi dalam barzanji, dan menyebar semangat persiapan HUT Kemerdekaan RI ke-80. Ketika tiba hari kemerdekaan, suasana Tambahmulyo riuh dengan lomba warga, senam bersama, pentas seni, festival lampion, hingga kegiatan jalan santai dan pembagian doorprize.
Pada 21 Agustus 2025, kelompok 303/117 mengakhiri masa pengabdian mereka dengan penarikan resmi di Balai Desa Tambahmulyo. Dalam acara tersebut hadir DPL, Kepala Desa, Sekretaris Desa, perangkat desa, serta anggota masyarakat. Para mahasiswa berpamitan, membawa pulang pengalaman, kenangan, serta harapan agar kontribusi mereka selama lebih dari sebulan dapat menjadikan benih perubahan di Tambahmulyo.
Walau hingga dokumentasi belum ditampilkan program kerja baku, realitas kegiatan harian kelompok 303/117 menggambarkan keseimbangan antara literasi, sosial, kesehatan, dan kebudayaan. Mereka hadir tidak sekadar sebagai pemenuhan kewajiban akademik, melainkan sebagai elemen masyarakat sementara yang belajar, beradaptasi, dan menyulam kebersamaan. Jejak mereka, dari ruang perpustakaan hingga halaman mushola, mampu membingkai inisiatif kecil yang bisa terus bertumbuh di bumi Tambahmulyo.
Penulis: Nadina Sri Halimah (Oktober 2025)