Menjaga Lingkungan dan Tradisi: Kisah Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga di Karangsari
Kelompok KKN Reguler 312/117 dari UIN Sunan Kalijaga memulai pengabdian tahun 2025 di Desa Karangsari, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Program ini berlangsung dari 16 Juli hingga 25 Agustus 2025, dan berada di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Ahmad Salehudin, S.Th.I., M.A. Ketua kelompok, Mulkhan Kamila Masni, memimpin 10 mahasiswa dari berbagai fakultas dan disiplin ilmu yang antusias mengabdi dan berkolaborasi dengan masyarakat Karangsari.
Sejak hari pertama, tim KKN bergelut dengan kegiatan harian yang menyeluruh dan integral. Mereka aktif dalam piket balai desa, terlibat dalam Kelompok Wanita Tani (KWT), serta mengikuti acara adat ruwatan yang melekat dalam tradisi lokal. Menyusuri sungai dan lahan perkebunan, mahasiswa melakukan survei lingkungan dan pengukuran geolistrik sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana dan pemetaan kondisi wilayah setempat. Kegiatan bertani—menanam bawang dan cabai—juga menjadi jembatan antara dunia akademik dan kehidupan sehari-hari warga setempat.
Dalam perjalanan pengabdian, kelompok KKN ikut menggelar sosialisasi mitigasi bencana di sekolah dasar, donor darah, hingga fun game bersama siswa SD. Mereka juga menandingi rutinitas keagamaan dengan menyelenggarakan pengajian, piket masjid, dan koordinasi persiapan lomba kemerdekaan 17 Agustus bersama warga RT dan pemuda dusun. Kebersamaan tumbuh dalam setiap aktivitas: senam bersama, sowan ke perangkat desa, dan rapat koordinasi persiapan acara kemerdekaan ikut membumikan semangat gotong royong.
Puncak interaksi terjadi ketika kelompok KKN dan warga bersama-sama merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Upacara bendera digelar di Kecamatan Pejawaran, dihiasi dengan pentas seni dusun, tirakatan malam, serta tradisi masak tumpengan di lingkungan RT. Di hari-hari menjelang penutupan, mahasiswa bergerak menyelenggarakan jalan sehat, lomba voli, panjat pinang, hingga kegiatan terakhir berupa perpisahan dengan warga dan perangkat desa.
Meskipun dokumentasi belum menampilkan program kerja spesifik yang direncanakan jauh hari, jalannya pengabdian ini mencerminkan dinamika kolaboratif antara mahasiswa dan masyarakat. Keberadaan mahasiswa tak semata sebagai penyelenggara program, melainkan sebagai mitra dalam menjalankan rutinitas dan melaksanakan kegiatan pembangunan lokal. Lewat sentuhan kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan, mereka berharap bahwa jejak pengabdian ini dapat terus dikenang dan menjadi pemantik semangat perubahan di Karangsari — meski masa KKN telah usai
Penulis: Nadina Sri Halimah (Oktober 2025)