Kelola Limbah, Bangun Desa: KKN 315 /117 UIN Sunan Kalijaga di Telemow, Kalimantan Timur
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler kelompok 315 117 dari UIN Sunan Kalijaga mengambil posisi strategis di Desa Telemow, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dengan misi memperkuat kapasitas masyarakat melalui inovasi lingkungan dan pemberdayaan sosial. Kegiatan pengabdian yang dimulai sejak 22 Juli 2025 ini menempatkan mahasiswa untuk tinggal.
Sejak hari-hari pertama, mahasiswa kelompok ini melakukan audiensi dengan perangkat desa dan berbagai stakeholder lokal, menggelar sosialisasi program, dan mem-branding desa sebagai bagian dari upaya sinergi antara kampus dan masyarakat. Mereka juga memperluas jangkauan interaksi lewat silaturahmi di sekolah (SDN 016 Sepaku), Puskesmas, serta lembaga PAUD, dan berbagi waktu dalam kegiatan yasinan rutin bersama warga.
Dalam minggu-minggu berikutnya, fokus program KKN semakin diarahkan ke isu pengelolaan sampah dan limbah organik. Mahasiswa menginisiasi metode “jugangan” (lubang kubur) untuk pengolahan limbah organik, memanfaatkan maggot (larva Black Soldier Fly) serta kompos, hingga pembuatan eco-enzim. Program ini dikemas dalam tajuk RUPA (Reduksi dan Pemanfaatan Alam) dan diintegrasikan dengan rangkaian aktivitas lain seperti edukasi hidup bersih (PHBS), pewarnaan benang menggunakan bahan alam, serta kemitraan dengan pihak eksternal seperti BAZNAS dan organisasi kemasyarakatan lokal.
Mahasiswa bukan hanya hadir sebagai penyampai program, melainkan sebagai mitra aktif dalam dinamika desa. Mereka menjadi teman berdialog masyarakat saat senam bersama, kerja bakti, atau kunjungan keliling desa. Momen kolaborasi semakin terasa saat persiapan dan pelaksanaan lomba memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-80 bersama warga setempat dan kelompok KKN dari Universitas Mulawarman.
Komitmen keberlanjutan dijunjung tinggi oleh kelompok ini. Di akhir masa KKN, mereka menyiapkan rencana tindak lanjut agar program seperti pengomposan, budidaya maggot, dan pewarnaan alami tidak berhenti begitu mahasiswa pulang. Inilah harapan mahasiswa agar inisiatif lingkungan dan sosial di Telemow tetap hidup, menjadi warisan gagasan yang terus dipelihara oleh masyarakat sendiri.
Kisah keberanian kelompok 315/117 menunjukkan bahwa pengabdian modern tak hanya soal memberi, tetapi turut mencipta solusi lokal yang kontekstual, partisipatif, dan berkelanjutan di mana mahasiswa dan masyarakat sama-sama belajar membangun desa dari dalam.
Penulis: Nadina Sri Halimah (Oktober 2025)