KKN UIN Sunan Kalijaga Angkatan 111 Kenalkan Ekobrik sebagai Upaya Mencegah Stunting

LP2M -Indonesia menjadi negara peringkat kedua penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Pada Tahun 2022 Indonesia menghasilkan 29,405,710.62 ton/tahun. Seperti kita ketahui bersama, sampah plastik membutuhkan waktu 1milleniumatau sekitar 1000 tahun untuk dapat diuraikan.

Dari hasilassessmentdan observasi partisipan di lapangan, yang dilakukan oleh mahasiswa KKN 111 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Desa Sukajadi, Cisayong Tasikmalaya, menghasilkan beberapa problemberkenaan dengan isu lingkungan dan kesehatan, diantaranya banjir, danstunting.Berdasarkan hasil observasi, bencana banjir danstuntingdisebabkan oleh beberapa faktor,diantaranya sanitasi (perairan) yang kotor.

Desa Sukajadi merupakan salah satu Desa dengan mayoritas masyarakat bermatapencaharian sebagai petani, dan budidaya Ikan. Khususnya kampung Langkob, (lokasi posko KKN), hampir setiap rumah memiliki kolam ikan, yang kemudian seringkali dijumpai tempat pembuangan feses (MCK) yang berada di atas kolam/balong ikan. Selain itu, problematika membuang sampah sembarangan, dan pengelolaan limbah sampah plastik yang belum tepat.

Masyarakat biasa membuang sampah plastik di sungai ataupun selokan. Selain itu, sampah plastik juga dibakar di lahan kosong yang sengaja dijadikan sebagai tempat pembuangan dan pembakaran sampah oleh warga.

Kemudian dari problematika diatas, menghasilkan beberapa kondisi meliputi :

1. Meningkatnya angka kelahiranstunting

*Data diperoleh dari SK Bupati Tasikmalaya, serta ditunjang hasil dari observasi di lapangan.

2. Banjir

3. Polusi udara

Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, dari tatanan pemerintahan desa sampai RT, kami berkomitmen untuk berupaya mencegahstuntingdan menjaga keasrian alam di Desa Sukajadi melalui pengelolaan sampah plastik dengan sebuah alternatif yaituEcobrik.

Ecobrik adalah salah satu cara penanganan limbah plastik dengan cara mengemas plastik yang bersih dan kering kedalam botol hingga kerapatan yang ditentukan. (Asih & Fitriani, 2018).

Secara sederhana, Ecobrik merupakan sebuah inovasi dalam mengelola sampah plastik, yang sulit di uraikan. Kemudian menghasilkan suatu barang yang memiliki nilai estetika (keindahan), nilai jual, dan ramah lingkungan.

WacanaEcobrikberangkat dari kondisi lingkungan dari hasil assessment dan observasi di lapangan, yang selaras dengan problematika di Desa Sukajadi yaitu tingginya angka kelahiranstunting.

Di Minggu pertama kami memfokuskan untuk beradaptasi dengan masyarakat sekaligus mensosialisasikanEcobrik,baik secarador to dor, maupun melalui forum warga. Seperti pengajian rutinan, dan rapat. Kami menjelaskan tentang upaya pencegahanstunting, dan bahaya sampah plastik.

Meninjau hasil SK Bupati tahun 2022 menunjukkan sebanyak 91 masyarakat di Desa Sukajadi mengalamistunting. Hal tersebut juga berkesinambungan dengan upaya pencegahanstuntingyang dilakukan pemerintah pusat, melalui beberapa instansi maupun dinas, diantaranya Dinas Kesehatan, dan Dinas Lingkungan Hidup yang gencar melakukan pencegahanstunting.Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, sampai ke akar rumput, yaitu masyarakat itu sendiri. Salah satunya masyarakat Desa Sukajadi, yang beberapa kali mendapatkan sosialisasi pencegahanstunting.

Di penghujung tulisan singkat ini, tentunya apa yang kami tawarkan yaituEcobrikharus memiliki manfaat, paling tidak bermanfaat bagi kami, dan secara khusus untuk masyarakat Desa Sukajadi. Adapun manfaat dariEcobrik, diantaranya :

1. Salah satu upaya pencegahanstunting

2. Pencegahan banjir

3. Pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah plastik menjadi Ekobrik yang memiliki nilai jual sehingga bisa menjadi salah satu bentuk ekonomi kreatif.

Perhari ini tepat sepuluh hari kami berada di Desa Sukajadi. Dalam kerja-kerja yang kami lakukan, melalui pembentukan tim yang memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh anggota kelompok yang berasal dari berbagai jurusan dengan konsen keilmuan yang berbeda-beda. Masing-masing tim ditugaskan melakukan sosialisasi ke beberapa wilayah dan titik di Desa Sukajadi, meliputi Langkob, Kerenceng, Sukamahi, Cirando, Cirukuy, Barenangsiang, Sukajaya, dan lain sebagainya. SehinggaEcobrikini dapat menjangkau seluruh elemen masyarakat.

Outputnya adalah masyarakat dapat andil dalam proses pembuatanEcobrik. Dengan harapan, dikemudian hari setelah kami selesai menjalankan pengabdian selama 45 hari di Desa Sukajadi, masyarakat telah mengetahui cara pembuatan ekobrik, sehingga dapat mengimplementasikan pembuatan ekobrik dalam kehidupan sehari-hari. Dari hal tersebut dampak yang diperoleh selain pemahaman baru tentang pengelolaan sampah plastik, masyarakat juga ikut berperan dalam mencegahstuntingdan menjaga keasrian lingkungan.

~ Nina Rojanah(Mahasiswi Prodi Bimbingan dan Konseling Islam, Anggota Divisi Pendidikan dan Keagamaan KKN-111 Desa Sukajadi)

Artikel terbit pertama kali di educounseling.my.id/2023/07/ekobrik-sebuah-alternatif-pencegahan.html