Dialog Moderasi Beragama Desa Balun Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Agama

LP2M, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri 108 kelompok 48 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta di desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan menggelar kegiatan Dialog Moderasi Beragama yang mengambil tema “Memperkuat Toleransi Beragama dalam Upaya Mencegah Perpecahan Agama dalam Bingkai Pancasila” dimana pada kegiatan kali ini diharapkan meneguhkan nilai toleransi antar umat beragama khususnya pada masyarakat di desa balun dengan senantiasai menjunjung tinggi nilai Pancasila. Penyelenggaraan kegiatan akan diselenggarkan pada Selasa, 19 Agustus 2022 pukul 09.00- 13.00 WIB di balai desa dan dihadiri oleh Bapak H. Sunhaji selaku Kasubag Tata Usaha Kemenag Kab. Lamongan, Bapak Bambang Purnomo selaku Camat Kec. Turi, Bapak. Suwito selaku tokoh agama Islam, Bapak. Sutrisno selaku tokoh agama Kristen, Bapak. Mangku Tadi selaku tokoh agama Hindu, Koramil 0812/03 Turi, Polsek Turi, Perangkat Desa Balun, Mahasiswa peserta KKN, dan masyarakat.

Desa Balun yang dikenal sebagai desa Pancasila bukan hanya penamaan biasa belaka, namun ini dibuktikan tingginya nilai-nilai toleransi beragama yang dipegang oleh seluruh masyarakat desa, dimana ini merupakan sikap untuk saling menerima dan keterbukaan terhadap adanya umat beragama yang beragam serta memiliki tujuan utama untuk membentuk suasana harmonis dan senantiasa saling bekerjasama. Diketahui desa balun sendiri terdiri atas masyarakat yang menganut agama Islam, Kristen, dan Hindu.

“Semua agama itu benar, menurut penganutnya masing-masing. Dan di Balun sebagai desa Pancasila semua masyarakat merdeka untuk memilih dan menganut agama apa saja yang telah diakui negara” ungkap Bapak Suwito selaku Tokoh Agama Islam. Begitu pula dengan ungkapan Bapak Sutrisno selaku Tokoh Agama Kristen “Agama yang terbaik dan paling benar adalah agama yang diyakini dengan teguh”

Semboyan Bhineka Tunggal Ika dan negara multikultural atau beragam mulai dari suku, ras, budaya, Bahasa, termasuk agama menjadi aset bangsa Indonesia yang harus senantiasa dijaga dan dirawat Bersama. Sama halnya ini yang ada pada desa Balun dimana sebagai miniatur bangsa. Terlepas dari itu semua peranan tokoh agama masing- masing, sinergi pemeritahan serta aparatur, dan seluruh elemen masyarakat memperkokoh nilai toleransi di desa Balun sehingga menciptakan kesatuan dan kemajuan desa.

“Keberagaman beragama, budaya, dan hal lainnya mengalir secara alamiah dengan senatiasa dilandasi atas takdir tuhan, saling percaya, mengedepankan persamaan. keadilan, dan moderat diatas segalanya” ungkap Bapak Mangku Tadi selaku tokoh agama Hindu.

Rangkaian kegiatan Dialog Moderasi Beragama yang diawali dengan pembukaan kegiatan diisi dengan sambutan- sambutan mulai dari sambutan perwakilan mahasiswa KKN selaku penyelanggara kegiatan, Kepala Desa Balun, dan diakhiri dengan penyampaian Keynote Speech oleh Kepala Kemenag Kab. Lamongan diwakili oleh Kasubag Tata Usaha. Kemudian dilanjutkan dengan acara inti yakni Dialog Moderasi Beragama yang disajikan oleh ketiga tokoh agama di desa Balun. Diakhiri dengan pengdeklarasian desa Balun Sebagai desa Pancasila yang Senantiasa Menjunjung Tinggi Nilai Pancasila.

Dan pada akhirnya dari penyelenggaraan kegiatan Dialog Moderasi Beragama yang diselenggarakan mahasiswa KKN Mandiri 108 desa Balun selain untuk meneguhkan nilai toleransi antar umat beragama khususnya pada masyarakat di desa balun dengan senantiasa menjunjung tinggi nilai Pancasila, juga untuk kembali mengingatkan kepada semua masyarakat bahwa senantiasa terus memperkuat hubungan baik kepada tuhan dan hubungan kepada sesama makhluk ciptaan tuhan, serta untuk terus menjaga dan mempertahankan identitas desa balun sebagai desa Pancasila.