LP2M UIN SUNAN KALIJAGA GELAR WORKSHOP MANAJEMEN JURNAL KE-2

LP2M – (Sabtu, 30/10/2021) Dalam rangka peningkatan kualitas jurnal, LP2M UIN Sunan Kalijaga, melalui Rumah Jurnal UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan Workshop Manajemen Jurnal di Hotel Galuh Prambanan, Klaten. Workshop dihadiri oleh seluruh perwakilan pengelola JurnalUIN Sunan Kalijaga. Sejumlah 78 pengelola hadir mewakili jurnalnya masing-masing. Acara workshop ini bertujuan untuk meningkatakan kualitas jurnal dan kemampuan manajemen jurnal, serta follow up pemutakhiran Online Journal System (OJS). Workshop manajemen jurnal ini adalah worksop kedua yang digelar Rumah Jurnal UIN Sunan Kalijaga

Acara dipandu oleh Dr. Rama Kertamukti, M.Sc selaku ketua Rumah Jurnal UIN Sunan Kalijaga. Acara ini menghadirkan para pakar dalam dunia perjurnalan dan kepenulisan akademik sebagai pemateri.

Workshop diawali dengan sambutan oleh Dr. Muhrisun Afandi, MSW selaku ketua LP2M UIN Sunan Kalijaga. Beliau menuturkan, di Workshop manajemen jurnal pertama, pelatihan lebih diarahkan pada pendampingan teknis jurnal, dengan mengelompokkan jurnal berdasarkan kebutuhan dan levelnya masing-masing dalam beberapa group discussion. Jurnal yang telah siap untuk diajukan akreditasi dikelompokkan dalam satu grup untuk diajukan secara serentak. Dari pendampingan teknis itu, workshop pertama membuahkah hasil dengan tercapainya akreditasi jurnal-jurnal. Sejak workshop pertama, berkat pendampingan Rumah Jurnal, dari 78 jurnal, sebanyak 34 jurnal telah terakreditasi. Kesuksesan tersebut tidak lepas dari peran tenaga muda baru yang diamanahi untuk mengelola jurnal. “Ghirah penerus-penerus muda ini amat dibutuhkan untuk terus merawat jurnal-jurnal di UIN Sunan Kalijaga”.

Muhrisun melanjutkan, “tentu pelatihan workshop ini hanya bagian kecil dari hajat pengelolaan jurnal. Yang paling substansial adalah pendampingan dan arahan-arahan yang sifatnya teknis dan spesifik, dan tentunya itu dilakukan di luar acara ini. Oleh karena itu, Rumah Jurnal sangat terbuka untuk konsultasi segala hal seputar jurnal ilmiah. Ada Journal Clinik. Para pengelola jurnal dihimbau untuk selalu mem-follow up jurnalnya kapan pun demi keberlanjutan jurnal. Tidak berhenti di acara ini, lalu sudah. Meski menempati peringkat pertama se-PTKIN dengan jumlah jurnal terakreditasi terbanyak, secara kualitas jurnal kita masih jauh dari kata baik.”

Materi workshop pertama diberikan oleh Bapak Saptoni, MA. Materi yang disampaikan adalah Migrasi OJS 2 ke OJS 3. OJS (Online Journal System) adalah sistem online jurnal akademik dimana segala proses pengajuan naskah hingga penerbitan berlangusng. Saptoni menyampaikan urgensi untuk melakukan Migrasi atau perpindahan dari sistem jurnal versi 2 menuju versi 3. Migrasi ini bukan tanpa alasan. Alasan pertama adalah karena OJS 2 sudah ketinggalan zaman, usang, dan out to date sejak tahun 2019. Oleh karenanya, pengelola jurnal dihimbau untuk melakukan migrasi dari OJS 2 ke OJS 3. Alasan lain adalah, untuk turut serta dalam panggung publikasi nasional dan internasional, maka Jurnal perlu mengikuti perkembangan dengan melakukan pemutakhiran OJS. Migrasi ini penting, terutama untuk jurnal yang telah terakreditasi Sinta.

Dari sisi keamanan, OJS 3 terbukti lebih aman dari peretasan yang mungkin terjadi. Dari segi pengindeks-an, OJS 3 lebih mudah terdaftar terutama pada indeks DOI dan DOAJ. Alasan lain yang tidak kalah penting dan urgen adalah, karena OJS 3 Lebih friendly digunakan pihak ketiga dan memudahkan mitra bestari atau reviewer dalam mengoperasikannya. Tidak seperti OJS 2 yang cenderung lebih rumit dan tidak sistematis, OJS 3 memberikan pengalaman pengguna yang lebih efektif, efisien dan sederhana.

Saptoni menambahkan, migrasi OJS ini juga akan mendorong profesionalitas para pengelola jurnal dengan membatasi campur tangan editor kepada reviewer. Kendati perubahan OJS ini amat penting, namun, tidak banyak perubahan yang signifikan selain hanya pada aspek teknis, efektifitas dan efisiensi, fitur dan tampilan saja. Secara substansial, prosedur pemrosesan naskah dari submit, review, hingga terbit tetap melalui proses yang sama. Usaha keras ini tentu tidak akan terlaksana tanpa peran tim IT UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang selama ini turut mendampingi jalannya sistem perjurnalan online.

Materi selanjutnya dibawakan oleh Dr. Moch Nur Ichwan, S.Ag.,MA. dengan tema Menulis di Jurnal Scopus. Nur Ikhwan membabarkan langkah-langkah jitu menulis karya akademik berstandar internasional. Beliau mengatakan, bahwa, pada dasarnya artikel yang baik adalah artikel yang berasal dari riset yang serius, buka untaian ceramah atau khotbah yang hanya berputar di kata-kata. Maka sebelum menulis, peneliti harus melakukan riset yang memadai. Kata Pak Nur Ichhwan, “artikel yang bagus berasal dari penelitian yang baik, namun penelitian yang bagus tidak selalu melahirkan artikel yang bagus. Maka skill menulis menjadi penentu pertimbangan memadai-tidaknya sebuah artikel untuk diterbitkan dan dibaca orang.”

Materi ke tiga disampaikan oleh Dr. Hj. Hanny Hafiar, M.Si dengan tema Skema Aturan Terbaru Sinta. Beliau adalah assessor pada penilaian akreditasi Sinta dan pengelola jurnal di Universitas Padjajaran. Hanny menginformasikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan para pengurus jurnal sebelum melakukan pengajuan akreditasi. Ini terkait dengan pemberlakuan skema baru akreditasi. Ada instrumen-instrumen dan aturan-aturan baru yang akan menambah PR para pengurus jurnal seperti ketentuan pelibatan mitra bestari berkualifikasi internasional untuk peningkatan mutu dan kualitas artikel, distribusi angka penulis lokal dan luar, dan penggunaan bahasa internasional seperti Inggris. Mempertimbangkan aturan skema ini, maka oleh para pengelola jurnal perlu melakukan penyesuaian penting, seperti peningkatan kualitas artikel, dan memperluas jangkauan reviewer, penulis, dan editor untuk memperoleh nilai yang optimal sebelum melakukan pengajuan akreditasi.

Materi berikutnya adalah Persiapan Kurnal sinta dan Persiapan Jurnal Scopus yang masing-masing di sampaikan oleh Dr. Rustono Farady Marta dan Siti Mutrofin, S.Kom., M..Kom.

Selain pemaparan materi dari para narasumber, workshop juga membuka sesi tanya jawab dan sharing sessions sehingga pelatihan manajemen jurnal lebih dapat menyentuh permasalahan konkret yang dijumpai para pengurus jurnal.

UIN Sunan Kalijaga mendapat peringkat satu Perguruan Tinggi Islam dengan jumlah jurnal terakreditasi terbanyak. Sebanyak 43 jurnal telah terakreditasi. Namun jumlah ini masih belum mencapai lebih dari 50 persen dari keseluruhan jurnal yang ada yakni sebanyak 78 jurnal. Beberapa jurnal harus dihapus karena telah lama mati. Dengan digelarnya workshop ini, diharapkan agar para pengelola dapat terus menghidupkan dan meningkatkan mutu, baik kualitas artikel dan manajemen jurnal.

Rumah Jurnal sangat terbuka bagi konsultasi dan pendampingan Jurnal. Para peserta dipersilahkan menguhbungi Rumah Jurnal kapan pun untuk berkonsultasi dan meminta pengarahan terkait Jurnal, baik dengan datang ke kantor Al jamiah, melalui WAG APELJUS UIN Sunan Kalijaga, atau menghubungi tim Rumah Jurnal. Dengan adanya workshop ini diharapkan jurnal di UIN Sunan Kalijaga dapat mempertahankan predikat juara satu-nya dan membawa UIN Sunan Kalijaga mendunia dalam kancah perjurnalan. (LP2M, 2021)