NGALAP BERKAH DALAM RANGKA TRADISI RASULAN MASYARAKAT PADUKUHAN BENGKAK, KANIGORO, GUNUNGKIDUL

LP2M -Gunungkidul, kamis, (26/08/2021) beberapa daerah di Gunungkidul mengadakan acara rasulan. Rasulan sendiri merupakan salah satu tradisi bersih desa yang ada di kabupaten Gunungkidul. Trasdisi rasulan merupakan salah satu tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini. Tradisi rasulan merupakan bentuk dari rasa syukur masyarakat atas melimpahnya hasil bumi. Rasulan juga merupakan salah satu cara yang diyakini oleh sebagian masyarakat sebagai salah satu jalan meminta kelancaran hajat mereka ditahun yang akan datang.
Dusun Bengkak merupakan salah satu dusun yang masih melaksanakan Rasulan pada setiap tahunnya. Suparjono selaku ketuah adat “mengatakan bahwa tradisi rasulan merupakan wujud ungkapan rasa sukur warga selama setahun dalam rangka syukuran atas hasil panen ladang yang melimpah dan membuang hal-hal yang negatif dipedukuhan ini agar terhindar dari berbagai penyakit serta malapetaka”. Tradisi rasulan yang diselanggarakan membutuhkan prosesi yang panjang. Menjelang beberapa hari sebelum puncak acara rasulan dilakukan terdapat rangkaian ritual lainnya. Untuk puncak acara tersebut dilakukan dengangan adannya acara kenduri dibalai kelurahan atau pedukuhan setempat, nantinya warga membawa beberapa makanan dari rumah berupa “ nasi, lauk, sayuran, hingga ayam ingkung”. Kenduri dilaksanakan dengan adannya doa-doa dari para sesepuh dan setelah pelaksanaan kenduri biasanya makanan yang telah dibawa warga dicampur serta dibagikan secara merata kepeda warga masyarakat yang menghadiri acara rasulan tersebut.
Rasulan pada tahun ini dilaksanakan ditengah masa pandemi sehingga tidak dapat dilaksanakan secara meriah seperti pada tahun-tahun sebelumya. Pada tahun-tahun sebelumya acara rasulan diselenggarakan secara meriah dalam dua hari biasanya warga dusun mengadakan pertunjukan wayang atau mengadakan acara music dangdut yang dibuka untuk umum. Dikarenakan pandemi dan juga diberlakukannya peraturan PPKM oleh pemerintah maka acara rasulan pada tahun ini dilaksanakan secara sederhana.
Kepala pedukuhan bengkak, Guntaryadi mengatakan perayaan rasulan pada masa pandemi ini dilakukan secara sederhana untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan juga mematuhi aturan PPKM. Tradisi rasulan digelar dengan berbagai kemeriahan dan hiburan rakyat, namun kali ini berbeda hanya dilakukan do’a bersama tanpa adanya hiburan rakyat.(Fitri-2021)