GRAND OPENING PASAR IKAN “TELAGA NGASINAN” DESA KALISALAK, KEDUNGBANTENG, BANYUMAS

LP2M – Kamis (29/07/2021) KKN 105 (Mandiri) Kelompok 20 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menghadiri undangan pada acara peresmian pasar ikan “Telaga Ngasinan” yang terletak di Jalan Bengkok Lurah RT 002 RW 001 Desa Kalisalak, Kedungbanteng, Banyumas. Acara tersebut diresmikan dan dibuka langsung oleh Kepala Desa Kalisalak, Mahmud, serta disaksikan beberapa perwakilan dari pemerintah setempat. Mengingat situasi pandemi saat ini, sehingga tetap bisa mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Dalam sambutannya, Mahmud mengungkapkan, "tujuan utama dibangunnya pasar ikan yakni untuk kesejahteraan masyarakat Desa Kalisalak. Ia juga menyampaikan, adanya pasar ikan “Telaga Ngasinan” tidak hanya untuk didirikan atau diwujudkan saja, melainkan akan terus berjalan [lancar] kedepannya sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat desa. “Ini merupakan hasil kerjasama, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, diharapkan masyarakat yang belum bergabung juga bisa tertarik dan bergabung,” ungkap Mahmud.

Selain itu, ia juga menyampaikan harapan kepada tamu undangan dari pihak pemerintahan. Untuk terus memberikan doa, dukungan, serta arahan agar diberikan kelancaran dalam pengelolaannya.

Menanggapi hal tersebut, Erwin selaku perwakilan dari Dinas Peternakan dan Perikanan menyampaikan, bahwa Dinas siap mendampingi secara SDM nya seperti pemberdayaan atau pelatihan di bidang perikanan. “Bagaimana caranya untuk setelah ada pasar, geliat ekonomi masyarakat di bidang perikanan bisa berlanjut secara SDM maupun pembangunannya,” ungkapnya.

Menurut Ragil Prasetyo, Pendamping Desa Kalisalak, pasar ikan tersebut merupakan bentuk dari penggunaan atau pengalokasian dana desa, dengan prinsip penggunaannya bermanfaat dan terus berlanjut. Ragil juga berharap kegiatan tersebut akan segera dibuatkan master plan pengembangan yang lebih lanjut. “Harus terfokus dan berlanjut, walaupun saat ini masih kecil, nanti akan dibantu pemdes dan BPD sehingga di 2022 terfokus di bidang pengembangan,” tutur Ragil.

Awal mula terbentuknya pasar ikan tersebut adalah inisiatif kelompok petani ikan Desa Kalisalak yang berjumlah 10 orang. Mereka mengusulkan kepada pemerintah desa, untuk membuat pasar ikan sebagai wadah atau sarana transaksi jual beli. “Masyarakat bisa menjual dan membeli, nanti sasarannya tidak hanya warga kalisalak, dengan memanfaatkan media sosial untuk pemasarannya,” jelas Kusdiono, selaku Kadus I Desa Kalisalak.

Kusdiono juga menjelaskan, bahwa saat ini memang masih satu kolam, tetapi rencana kedepan untuk tahun 2022 akan dilakukan pengembangan lagi. “Nanti akan ada pelatihan, agendakan untuk tahun 2022. Dari kabupaten, dinas perikanan hari in ikan hadir dan jadi sudah tercatat kalau di Kalisalak ada pasar ikan,” ujarnya.

Mulai Kamis (29/07) masyarakat sudah bisa membeli atau bertransaksi disana. Berbagai macam ikan juga tersedia di “Telaga Ngasinan”. Seperti, gurame, melem, lele, mujahir, ikan koi juga ada.“Yang gede bisa dimasak atau dikelola sendiri, yang kecil atau bibit bisa dibesarkan lagi atau dipelihra lagi, semua melengkapi bisa dikonsumsi atau dipelihara lagi,” jelas Kusdiono.

Tohir, ketua kelompok pasar ikan juga menambahkan, bahwa semua jenis ikan tersedia dan dengan berbagai ukuran. “Alhamdulillah udah banyak pesanan, ada sebaran pamflet juga yang memanfatkan media sosial,” ungkap Tohir.

Selain itu, masyarakat atau warga Desa Kalisalak juga merespon baik, antusias dan mendukung penuh adanya pasar ikan. Seperti yang diungkapkan oleh Mandung Rahadi, salah satu warga desa yang memiliki kolam ikan koi. Menurutnya dengan adanya pasar ikan akan terbantu persoalan pemasarannya dan perekonomian meningkat.

“Harapan kepada pemdes masalah pasar ikan tidak hanya seperti ini saja, semoga hendaknya ada pengembangan yang lebih banyak atau yang lebih baik. Bahan rencana itu kalau menjadi produsen yang baik harus membuat kolam 60 buah, jadi nanti masyarakat yang bergabung lebih banyak, kalau mencari ikan juga jadi lebih gampang,” pungkas Mandung. (Lutfiana Rizqi Sabtiningrum, 2021)