UIN Sunan Kalijaga Luncurkan Pusat Studi Manuskrip (PSM)

UIN SUKA – Memahami Masa Lalu untuk Menghadapi Masa Depan. Begitulah jargon kunci para pembelajar sejarah. Jargon ini lah yang menjadi salah satu hajat akademik UIN Sunan Kalijaga sebagai instansi pendidikan. Sebagai wujud mengembangkan kajian-kajian manuskrip dan melestarikan khazanah literatur Nusantara, UIN Sunan Kalijaga, bergandengan dengan Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga membidani lahirnya Pusat Studi Manuskrip (PSM). PSM dikepalai oleh Dr. Adib Sofia, S.S., M. Hum. Peluncuran PSM dilaksanakan pada 25 Januari 2023, dan diikuti diskusi perdana Ngasah (Ngaji Naskah). Acara berlangsung secara daring via Zoom Meeting.
Launching PSM menghadirkan oleh Muhrisun Afandi, M.S.W., Ph.D selaku Ketua LP2M UIN Sunan Kalijaga, dan Dr. Labibah, M.Lis., Kepala Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga. Labibah menyambut dengan penuh dukungan dan apresiasi atas lahirnya PSM. Ia menyampaikan, pelibatan perpustakaan dalam PSM ini akan menjadi satu hal yang sangat sejalan dengan upaya preservasi dan diseminasi pengetahuan dan khazanah-khazanah nusantara.
“Perpustakaan bukan hanya tempat dimana buku-buku tersimpan. Lebih dari itu, perpustakaan sejatinya adalah sebuah sistem berupa infrastruktur, virtual maupun rill, dan sumber daya manusia yang memungkinkan koleksi-koleksi buku, baik fisik maupun digital dapat terakses berdasarkan kebutuhan pemustakanya di tengah tumpah ruahnya sumber-sumber literatur yang ada. Yang paling penting adalah impaknya bagi masyarakat.
Namun, selain fungsi edukasi dan riset, ada fungsi perpustakaan yang jarang dikenal publik. Fungsi itu adalah repositori atau tempat preservasi pengetahuan. Literatur-literatur klasik yang tersimpan di perpustakaan akan dirawat, dikaji, dan didiseminasikan. Pusat Studi Manuskrip menjadi sangat penting dan pas bagi perpustakaan untuk memeriahkan fungsi ini.”, jelas Labibah.
Labibah melanjutkan, kini, Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga memiliki sudut baca Kalijaga Corner yang menyimpan manuskrip-manuskrip klasik nusantara. Pelibatan perpustakaan sebagai partner dalam PSM adalah hal yang pas dalam upaya preservasi dan diseminasi manuskrip-manuskrip dan kearifan lokal di Indonesia. “Perpustakaan turut bergembira atas berdirinya PSM ini, dan bergembira menjadi bagian dari PSM.” Tutupnya.
Muhrisun, dalam sambutannya, memberikan dukungan penuh didirikannya Pusat Studi Manuskrip UIN Sunan Kalijaga ini sebagai unit khusus pengkajian khazanah-khazanah nusantara, terutama khazanah Islam di Nusantara yang menjadi tinggalan cendikiawan dan pujangga masa lalu yang menyimpan pengetahuan-pengetahuan luhur. Karena itu. Muhrisun mengatakan, dalam rangka merawat tradisi akademik perguruan tinggi, UIN Sunan Kalijaga sangat perlu untuk mendirikan pusat studi ini, di samping pusat-pusat yang telah ada.
“Tradisi keilmuan UIN Sunan Kalijaga harus dilestarikan sebagai ruh yang menjiwai wacana dan paradigma akademik perguruan tinggi. Salah satu upaya pelestarian itu adalah dengan melihat khazanah kearifan masa lalu melalui karya-karya yang telah ditorehkan intelektual nusantara dulu. Manuskrip adalah salah satu jendela untuk melihatnya. Perpustakaan dalam hal ini menjadi penting. Koleksi manuskrip adalah salah satu harta berharga yang dimiliki perpustakaan, dan preservasi-nya mesti ditekankan. Agar tidak hilang tradisi keilmuan dan kekuatan khas (kampus) kita, harus ada unit yang mengafirmasi ke-uin-an itu, salah satunya melalui Pusat Studi Manuskrip ini. Kerja sama PSM dan perpustakaan akan memperkuat tradisi ke-uin-an kita.” Kata Muhrisun
Dua sambutan di atas menandai resminya Pusat Studi Manuskrip UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Usai Launching, PSM lanjut memulai diskusi perdananya, Ngasah dengan tema “Tasawuf di Nusantara Abad 17-18”. Diskusi menghadirkan ketua Pusat Studi Dr. Adib Sofia, M.Hum., dan wakil ketua Dr. Maharsi, M.Hum. Materi diskusi pertama disampaikan oleh Adib dengan topik “Sisi Lain Nuruddin Ar-Raniri: Kritik Filologis Spiritualitas Nusantara”, dan materi kedua oleh Maharsi bertopik “Serat Sastra Gendhing: Mistisisme Islam Jawa masa Mataram Abad XVII”. Diskusi Ngasah diikuti oleh 100 peserta di zoom dan berlangsung sangat interaktif. Antusiasme peserta menunjukkan disambut meriah-nya kehadiran Pusat Studi Manuskrip UIN Sunan Kalijaga. Diinformasikan, dalam waktu dekat PSM akan menggelar kursus filologi dan kunjungan perpustakaan-perpustakaan preservasi manuskrip. (Ref)