LP2M Gelar TOT Metode Asset based Community Development (ABCD) dalam Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat

LP2M – Senin, 28 Maret 2022, LP2M UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar TOT (Training of Trainer) Metode Asset Based Community Development (ABCD) dalam Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat. Acara diperuntukkan kepada calon Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN baru yang telah mendaftarkan diri. Pelatihan digelar secara luring di Omah Kecebon, Tirtodadi, Mlati, Sleman, DIY Yogyakarta dan diikuti oleh 100 peserta. Seluruh peserta TOT merupakan dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Hadir sebagai pemateri, Dr. Jarot Wahyudi, S.H., M.A, Konsultan Senior ABCD dan Dosen Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, serta Sri Hidayati, Konsultan Senior ABCD Circle Indonesia.

Pelatihan dibuka oleh sambutan Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Ir. Trio Jonathan Teja Kesuma, M.T. Trio menyampaikan, pelatihan ini ditujukan dalam rangka mensosialisasikan paradigma dan metode baru dalam melaksanakan pengabdian, yakni Asset Based Community Development (ABCD) atau pengabdian berbasis aset masyarakat.

“Harapan kami, pelatihan ini dapat memberikan gambaran dan pemahaman kepada bapak ibu DPL yang selanjutnya akan disampaikan ke mahasiswa KKN. Harapannya ketika pelaksanaan KKN,ABCD ini menjadi pendekatan yang digunakan mahasiswa saat mengabdi agar benar-benar bisa bermanfaat kepada masyarakat dengan memperhatikan aset apa yang dimiliki desa yang bisa dikembangkan.”

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Kepala LP2M UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Muhrisun Afandi, M.S.W., Ph.D. Muhrisun memberikan ucapan selamat datang terkhusus kepada DPL baru yang akan membimbing mahasiswa KKN. “Saya mengucapkan selamat datang kepada DPL baru yang sudah mendaftar. Insyaallah, menjadi DPL akan membuka jalan untuk memperoleh sesuatu yang lebih, misalnya bisa punya fokus riset yang lebih bagus, bisa membaca problem konkret masyarakat di lapangan, bahkan bisa ikut kompetisi nasional dalam hal pengabdian. Ada banyak hal yang bisa dicapai dengan menjadi DPL.”

Sambutan terakhir sekaligus sebagai pembuka acara disampaikan oleh Wakil Rektor I, Dr. Iswandi Syahputra. Dalam sambutannya beliau berpesan menjadi DPL merupakan rute sebagai dosen yang mesti dilalui. “Semua dosen melewati jalan ini. Dan menjadi DPL sebenarnya melatih kita untuk memberi, bukan diberi.”

TOT diawali dengan pengantar dan penyampaian materi ABCD oleh Dr. Jarot Wahyudi, S.H., M.A, kemudian dilanjutkan pendalaman materi oleh Sri Hidayati. Dalam pemaparannya, Jarot menjelaskan, paradigma yang ingin diubah dalam pendekatan ABCD ini adalah mengubah dari memberi sesuatu menjadi menggali potensi masyarakat. Tujuannya adalah untuk menjauhkan masyarakat dari ketergantungan KKN.

“KKN seharusnya memandirikan. Jadi bermitra tidak harus memberi secara fisik, tetapi bisa melakukan mobilisasi pengetahuan. Paradigma KKN sebelumnya ingin memecahkan masalah secara instan, dan kini harus diubah untuk memetakan aset untuk dikembangkan. Masyarakat yang sebelumnya menjadi objek pengabdian dan penelitian, kini harus diubah menjadi aktor pembangunan, dengan bermitra dan belajar bersama masyarakat tentang bagaimana memetakan aset.” jelas Jarot.

Sri menambahkan, dalam paradigma pengabdian inipertanyaan yang diajukan bukan lagi berbasis pada kebutuhan tapi berbasis padaaset,dimulai dari identifikasi masalah ke identifikasi aset yang bisa dikembangkan secara berlanjut. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat menjadi hal yang sangat diutamakan. “Inisiatif harus datang dari masyarakat, bukan dosen atau mahasiswa (kampus)”, tambah Sri.

Pelatihan ini dapat disimak di kanal YouTube LP2M UIN Sunan Kalijaga. Materi dan modul pelatihan dapat di unduh di sini. (LP2M, 2022)