Menuju Tanggamus. Pelatihan Sekolah Pasar untuk Calon Peserta KKN Luar Jawa

LPPM - Sekolah Pasar UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan pelatihan sekolah pasar, Kamis, 24 Juli 2021. Acara dimulai pada pukul 08:00 hingga pukul 17:00. Pelatihan Sekolah Pasar ini dibagi menjadi tiga sesi dan disiarkan di kanal YouTube LP2M. Ini adalah kali kedua LP2M UIN Sunan Kalijaga, bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (Febi) dalam Sekolah Pasar, menggelar Pelatihan Sekolah Pasar. Acara dipandu oleh Ibu Riswanti Budi Sekarningsih, S.E., M.Sc. selaku pendamping SDM Sekolah Pasar.

Berbeda dari yang pertama, training sekolah pasar kali ini ditujukan untuk calon peserta KKNLuar Jawa yang akan melaksanakan tugas pengabdiannya di Kabupaten Tanggamus, Lampung. Setelah berhasil meluncurkan Warung Terpadu dan Pasar Nirmala di Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (uin-suka.ac.id), Sekolah Pasar UIN Sunan Kalijaga berencana akan melaksanakan misinya di luar pulau Jawa, tepanya di Lampung. Visinya adalah bersama-sama mitra binaan, menumbuhkan produktifitas masyarakat untuk kemandirian desa.

Bapak Trio Jonathan Tejakesuma, S.T, M.T., selaku kepala PPM, membuka acara dengan sambutan. Khusus teruntuk para mahasiswa calon peserta KKN, Pak Jo, demikian sapaannya, berpesan untuk memperhatikan dengan seksama materi-materi yang disampaikan oleh Tim Sekolah Pasar dari awal sampai akhir. Karena berbeda dengan KKN reguler, KKN Luar Jawa ini tentu memiliki tugasnya sendiri yang khusus. 20 calon peserta KKN yang dibagi dalam 2 kelompok akan berperan sebagai perpanjangan tangan UIN Sunan Kalijaga sebagai aktor mitra pendamping dan inisiator pasar tradisional di Tanggamus, Lampung. Maka, perhatian pengabdian akan lebih dicurahkan pada pemberdayaan pasar.

Hadir sebagai pemateri Ibu Dinik Fitri Rahajeng Pangestuti, S.E., M.Ak., selaku ketua Tim Sekolah Pasar UIN Sunan Kalijaga. Dalam sebuah video rekaman, Ibu Dinik menyampaikan materi berupa bekal-bekal rencana dan strategi yang perlu disiapkan sebelum terjun ke Pasar tempat di mana peserta KKN akan bertugas nanti. Beliau dengan rinci memaparkan tahap demi tahap yang perlu dilakukan dalam pendampingan sekolah pasar, dari mulai pengenalan (understanding) konteks pasar, seperti sosiologi, geografi, perilaku masyarakat sekitar, dan tradisi atau budaya pasar, hingga tahapan monev berupa evaluasi-evaluasi atas capaian dan penilaian (assessment) dalam jangka waktu tertentu.

Terpenting dari tahapan-tahapan itu adalah pelibatan pengelola pasar, pedagang dan masyarakat sekitar. Keterlibatan (involvement) setiap element dalam pasar ini sangat perlu agar masyarakat tidak hanya berpangku tangan dalam perputaran roda ekonomi di pasar, namun juga turut produktif dengan kreasi-kreasi berupa produk khas lokal untuk disetorkan ke pasar. Demikian juga untuk pengelola pasar dan pedagang, agar mereka dapat aktif berperan mengembangkan usaha-usaha seperti koperasi pasar dan investasi. Dengan demikian, jejaring pasar yang ideal dan advanced akan terwujud. Selain itu, pentingnya keterlibatan ini bertujuan demi keberlangsungan program setelah masa KKN telah usai. KKN akan berlangsung selama 45 hari, dimulai pada 12Juli hingga 20 Agustus.

Gagasan utama dari dirancangnya program pendampingan pasar ini, kata Ibu Dinik, adalah sebagai bentuk upaya mempertahankan eksistensi pasar tradisional di tengah berkembang pesatnya pasar modern. Hadirnya pasar modern dengan segala inovasinya ditengarai menjadi faktor utama penyebab tenggelamnya pasar tradisional karena kalah saing telak. Dengan diluncurkannya sekolah pasar ini nanti, diharapkan UIN Sunan Kalijaga dapat memfasilitasi dan membantu dalam pemberdayaan para pelaku pasar tradisional serta berperan mendampingi pasar tradisional dalam mewujudkannya sebagai pusat ekonomi mikro kecil dan menengah.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Ibu Muhfiatun, S.E.I., M.E.I selaku pendamping pendidikan Tim Sekolah Pasar UIN Sunan Kalijaga. Pada materi ini, Ibu Muhfiatun memaparkan pentingnya peran jejaring sosial bagi program sekolah pasar. Sebagai bentuk pelibatan teknologi informasi, sosial media menempati posisi strategis. Bagaimana agar orang lebih meminati pasar tradisional ketimbang pasar modern, harus mempertimbangkan sosial media sebagai medium pemasarannya. Seperti namanya, kata Pasar mengandung unsur utama dalam dirinya yakni ‘pemasaran’. Maka media sosial sebagai arena pemasaran menjadi hal esensial dalam gerak dan keberlangsungan pasar.

Ibu Muhfiatun menyampaikan, beberapa sosial media kini memberikan fitur-fitur khusus untuk hal pasar-pemasaran. Di Facebook dan Instagram sering kita jumpai feed-feed jualan. Seperti itulah yang diharapkan untuk diterapkan di sekolah pasar di Tanggamus nanti. Penguasaan sosmed menjadi keharusan bagi seluruh unsur di pasar tradisional, dari mulai teknik pemasaran, hingga literasi pasar. Maka pelatihan sosial media untuk pelaku usaha pasar tradisional merupakan salah satu program yang perlu dilakukan di KKN nanti. Beliau lanjut menuturkan, salah satu cara agar pasar tradisional tetap lestari atau setidaknya mampu bersiang dengan pasar modern adalah dengan meningkatkan dan memperluas jangkauan promosi pasar seluas mungkin dan sekreatif mungkin.

Sekolah Pasar UIN Sunan Kalijaga merupakan bentuk kerja sama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dan stakeholder terkait. Diharapkan dengan berdirinya Program Sekolah Pasar, seperti Warung Mandiri dan Pasar Nirmala di Yogyakarta, perekonomian masyarakat menengah ke bawah, terutama di tengah keterbatasan masa pandemi, dapat berjalan dan bertahan. Program ini juga diharapkan dapat menjadi alternatif usaha masyarakat, terkhusus bagi mereka yang sangat terdampak pandemi. (LP2M, 2021)