KKN UIN SUKA- UNMA- UM KUNINGAN Kolaborasi Gelar Seminar Edukasi Stunting di Desa Karang Muncang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bersama Universitas Majalengka(UNMA) dan Universitas Muhammadiyyah Kuningan berkolaborasi menggelar seminar edukasistunting dengan tema ”Membangun Generasi Sehat dan Bebas Stunting Melalui Edukasi Gizi dan Praktik Sehari-Hari dalam Keluarga” di Desa Karang Muncang, Kecamatan Cigandamekar,Kabupaten Kuningan.Seminar yang diadakan pada Senin, 29 Juli 2024 itu berlangsung dari jam 10.00 sampai 13.00 WIB,di Balai Desa Karang Muncang.
Hasil kerjasama dari tiga universitas yang sedang KKN ini menjadi program kerja unggulan dan mendapat apresiasi dari Dede Masdeni, Kepala Desa Karang Muncang. Dedemenyatakan apresiasinya atas gelarankolaborasi ini ”Ini bukan lagi tentang kompetisi, tapi kolaborasi.” dalam sambutannya. Andika Permana, ketua kelompok KKN UIN SUKA sepakat dengan kepala desa. Andi menyatakan bahwa KKN ini merupakan ajang pengabdian, dan ajang untuk memberikan seluruh kemampuan yang didapat mahasiswa di ruang belajar lalu diimplementasikan dalam kegiatan KKN.”Jadi, sekiranya dengan adanya kelompok lain di desa yg sama itu bukan menjadi ajang kompetisi, akan tetapi ajang untuk berkolaborasi dalam rangka pengabdian terhadap masyarakat,” ujarnya. Andi menuturkan bahwa kolaborasi ini seyogyanya mencappai hasil yang diharapkan, baik harapan dari mahasiswa ataupun masyarakat desa.
Seminar yang disampaikan oleh Dodi Wibiksana, Technical Assistant stunting Kabupaten Kuninganini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencegah stunting di masa depan.”Desa Karang Muncang ini bisa dikatakan dari beberapa desa yang ada di Kecamatan Cigandamekar. Karang Muncang termasuk kalau dikatakan dari zona itu zona merah” terang Wildan Nursyabaniselaku ketua pelaksana acara sekaligus mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Kuningan.
Tujuan tersebut selaras dengan data yang diolah EPPGBM, dan SGGI. Data menunjukkan, dari70.607 bayi dan balita Kabupaten Kuningan yang ditimbang, terdapat 6.115 dari 6.835 atau 8,9 dari9,7 persen mengalami stunting. Dengan demikian, seminar yang dihadiri 49 peserta dan 14 tamu undangan ini diharapkan mendorong masyarakat memiliki kesadaran yang lebih tinggi akan pentingnya pencegahan stunting.
”(Harapannya ada) aksi nyata tindakan konkret dari pemerintah, lembaga, dan masyarakat untukmengatasi masalah stunting, seperti peningkatan gizi dan akses ke layanan kesehatan,” ucap Indra Galuh Sastrapraja, Ketua Kelompok dari KKN UNMA. ”Ayu Ting Ting makan kepiting, cegah stunting itu penting.” tutur Dodi dalam sebuah pantun penutup materinya.