TINGKATKAN PENGABDIAN: LP2M UIN SUNAN KALIJAGA MENERJUNKAN KKN TEMATIK SAPTOSARI- GUNUNGKIDUL

Saptosari - Gunung Kidul (Selasa, 2 Juli 2019)

Kontributor: Izra Berakon & Aziza Ainunnadhir

TINGKATKAN PENGABDIAN: LP2M UIN SUNAN KALIJAGA MENERJUNKAN KKN TEMATIK SAPTOSARI- GUNUNGKIDUL

Penyerahan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sunan Kalijaga Angkatan 99 di Kecamatan Saptosari berjalan khidmat. Acara ini dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB di balai pertemuan yang dihadiri langsung oleh Bapak Camat Saptosari dan seluruh Dosen Pembimbing Lapangan yang terdiri dari Arya Whirabhuana, M.Sc., yang sekaligus menjadi perwakilan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga, Siti Aminah, M.Si dan Izra Berakon., M.Sc. Terdapat 3 kegiatan KKN Tematik untuk Kecamatan Saptosari pada tahun ini, yaitu KKN Tematik Pengrajin Tembaga, KKN Tematik Desa Inklusi dan KKN Tematik Desa Wisata.

Desa Planjan akan menjadi rumah kedua bagi kelompok mahasiswa yang memilih kegiatan KKN Tematik Pengrajin Tembaga dan KKN Tematik Desa Inklusi. Sementara itu, Desa Kanigoro dengan pesona pantai yang indah akan menjadi tempat tinggal bagi kelompok mahasiswa KKN Tematik Desa Wisata. Dalam pelaksanaannya, setiap KKN Tematik memiliki 3 kelompok di mana masing-masing kelompok beranggotakan 10 orang mahasiswa. Para mahasiswa ini akan melaksanakan kegiatan dan berada di lokasi KKN Tematik kurang lebih selama 45 hari.

Sebagai wakil dari LP2M, dalam sambutannya Arya Whirabhuana, M.Sc. menyampaikan bahwa KKN tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Perbedaan utamanya terletak pada adanya tema kegiatan, jika pada tahun sebelumnya kegiatan KKN tidak memiliki tema yang unik dan spesifik, berbeda dengan tahun ini kegiatan KKN UIN Sunan Kalijaga memiliki tema khusus yang sudah menyesuaikan dengan situasi, kondisi dan potensi daerah tertentu yang menjadi target dan sasaran kegiatan KKN. Walaupun demikian, beliau menegaskan bahwa KKN Tematik tidak lantas mengabaikan program kerja yang berkaitan dengan kemaslahatan sosial. Secara proporsional, KKN Tematik hanya mensyaratkan program kerja khusus sesuai tema sebesar 60%, sementara sisanya (40%) dapat digunakan untuk menyelenggarakan program kerja yang berdampak pada aspek agama, budaya, sosial dan kemasyarakatan. Di akhir sambutannya, beliau secara formal menyerahkan 9 kelompok KKN Tematik kepada Kecamatan Saptosari dan mengajak seluruh peserta untuk secara sungguh-sungguh mensukseskan kegiatan KKN Tematik serta menjadikan kegiatan ini sebagai “Laboratorium Kehidupan” yang bertujuan membentuk sikap dan mental untuk menjadi abdi negara yang siap mengabdi kepada ibu pertiwi.

Di sisi lain, dalam sambutan dan arahannya, Camat meminta seluruh peserta KKN Tematik untuk membantu Kecamatan Saptosari secara optimal dengan merealisasikan program kerja yang akseleratif, inovatif dan kontributif demi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat karena secara statistik Kecamatan Saptosari masih menduduki peringkat atas sebagai salah satu kecamatan dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Menurut beliau, bukan sulitnya menggali potensi diri, atau kurangnya pelatihan kewirausahan dan minimnya alat produksi yang selama ini menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi rantai dan distribusi pemasaran menjadi faktor utama untuk segera dicarikan solusi yang strategis. Beliau berharap program kerja yang akan dilaksanakan dapat mengarah pada peningkatan kualitas produk dan program pemasaran seperti pelatihan pembuatan desain kemasan produk (packaging), akses pengurusan Pangan-Industri Rumah Tangga (P-IRT), pencarian pasar baru yang lebih potensial untuk memasarkan produk-produk lokal serta pemanfaatan pemasaran digital melalui media sosial dan market place secara online sebagai keterampilan baru bagi warga dalam menghadapi persaingan.

Aset sumber daya alam yang berlimpah didukung dengan adanya peningkatan kualitas pengetahuan dan keterampilan, meneguhkan keyakinan Camat untuk membawa Kecamatan Saptosari Berjaya di masa yang akan datang. Sebagai penutup, beliau menyampaikan dukungannya dalam pengembangan keilmuan dan penemuan solusi mutakhir atas problematika sosial yang terus berkembang dan masih belum terpecahkan melalui inisiasi lahirnya program-program pengabdian dan penelitian yang diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan KKN serta pembuatan skripsi, tesis, dan disertasi.