DESA SUKOMAKMUR BERBEDA SOAL PERAYAAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Kelompok 167 KKN Mandiri 105 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Sedang Melaksanakan Kegiatan Keagamaan Muqodaman dengan Masyarakat.
LP2M -Seasa (16/08/2021), 17 Agustus merupakan momen yang begitu sangat penting bagi negara dan seluruh warga negara Indonesia, karena tepat pada tanggal 17 Agustus Negara Kesatuan Republik Indonesia lahir dan berdiri secara utuh tanpa ada jajahan negara lain. Sehingga, sudah menjadi tradisi untuk meramaikan, memeriahkan dan merefleksikan kembali perjuangan rakyat Indonesia sebagai bentuk upaya untuk terlepas dari belenggu para penjajah yang sudah sekian lama menjajah di negeri ini. Setiap sudu daerah yang berada dalam geografis Indonesia sudah pasti memeriahkannya dengan berbagai cara yang berbeda, ada yang memeriahkan dengan melaksanakan kegiatan berbagai macam perlombaan, juga ada yang merefleksikan kemerdekaan dengan beberapa kegiatan keagamaan ataupun kerohanian.
Desa Sukomakmur, Dusun Marongan, salah satu contoh dari beberapa daerah yang menyambut dan merayakan hari kemerdekaan Indonesia dengan melaksanakan kegiatan keagamaan. Salah satu contoh kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Desa Sukomakmur adalah Muqadaman, yang dilaksanakan di rumah salah satu warga dusun. Kegiatan ini diikuti oleh para sesepuh dan bapak-bapak yang ada di daerah tersebut. Tentunya kelompok 167 KKN Mandiri 105 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Desa Sukomakmur Dusun Marongan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, setelah sebelumnya diajaj dan dipersilahkan oleh Pak Rusul selaku kepala dusun untuk ikut andil terlibat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Kegiatan ini merupakan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan dalam beberapa momen tertentu, kali ini dilaksanakan dengan alasan bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 76 sehingga maksud dan tujuan diadakannya kegiatan ini sebagai ikhtiar dalam bentuk kerohanian untuk bersama-sama bermunajat mendoakan setiap permasalahan yang sedang dialami dan terjadi di Indonesia itu segera berakhir, dan diharapkan Indonesia segera lekas pulih kembali seperti sediakala.
Dengan cara membaca dan mengkhatamkan Al-qur’an dalam satu malam, setiap orang membaca 1 juz yang secara keseluruhan ketika digabungkan menjadi 30 juz. Acara belangsung dengan lancar dan khidmat karena dimaksudkan untuk merefleksikan segenap perjuangan para pahlawan bangsa, dan dimaknai kembali secara seksama bahwa: “Apa sebetulnya esensi dari Kemerdekaan itu sendiri?”, hingga benar-benar memahami kenapa kemudian kemerdekaan harus tetap diperjuangkan dan dijaga keberadaannya. Tidak hanya sebatas turut serta dalam memeriahkannya dengan berbagai kegiatan simbolis yang dilaksanakan dalam beberapa kegiatan upcaraa dan lomba, bahwa untuk kegiatan keagamaan juga perlu dan patut untuk diselenggarakan sebagai bentuk menghormati dan menghargai jasa para pahlawan bangsa dan kemerdekaan negara. (Hibban, 2021)