KARYA PENGABDIAN MASKER TRANSPARAN BAGI KOMUNITAS DIFABEL RUNGU WICARA

LP2M - Pusat Layanan Difabel (PLD), LP2M UIN Sunan Kalijaga melaksanakan serah terima karya inovatif masker transparansi bagi difabel rungu wicara (tuli) pada 27 Juli 2021. Produk ini merupakan buah karya pengabdian dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Bapak Dr. Munawar Ahmad, S.S., M.Si. Sebanyak 10 buah masker transparan diberikan dan akan dikelola oleh PLD. Serah terima dilaksanakan di kantor LP2M.

Munawar menerangkan, ide awal dalam membuat masker transparan ini berawal dari kepeduliannya terhadap aktifitas belajar mengajar di sekolah yang mengalami hambatan dalam komunikasi. Hambatan utama nya adalah saat pembentukan artikulasi, di mana gerak mulut menjadi hal yang penting untuk diamati oleh pengajar dan peserta ajar. “Masker transparan ini belum banyak beredar di pasar-pasar, serta harganya juga mahal dan tidak terjangkau bagi mereka yang begitu peduli pada pentingnya masker.Dari situlah kepedulian ini harus dibuktikan”, ujarMunawar

Untuk bahan yang digunakan, awalnya beliau melakukan benchmarking ke berbagai situs luar negeri yang sudah mengembangkan masker transparan. Karena transparan, maka bahan yang tepat adalah akrilik atau plastik. Bahan akrilik memerlukan biaya yang mahal. Karena ini bukan produk komersial, maka dipilihlah plastik sebagai alternatifnya.

Munawar menceritakan proses kreatifnya, “Pertama-tama saya mencari bahan plastik dengan berbagai jenis plastik yang beredar di pasaran, terutama untuk mengetahui ketebalan dan kelenturannya. Kemudian mulai membuat prototipe awal dengan plastik ketebalan 0,2in. Pada desain awal ini, saya merujuk pada pendapat yang mengatakan jika covid 19 bertransmisi airbone (transmisi udara, hingga bisa nempel melalui semua lubang di wajah, lubang mata, hidung, mulut dan telinga). Maka prototipe 1 modelnya seperti masker tukang las, yakni menutup telinga, mata, hidung dan mulut. Alat ini saya pakai sehari penuh untuk uji kenyamanan. Secara kenyamanan, masker full face ini nyaman, tapi berat dan tidak menutupi wajah.

Akhirnya muncul protitipe 2, setelah membaca bahwa penyebaran covid itu droplet (percikan air) khusus ke alat respirator (pernafasan), yakni menyerang hidung dan mulut. Pendapat ini saya rujuk pada hasil riset demi memastikan dan kemudian meyakinkan saya untuk membuat model masker yang hanya jadi alat pelindung mulut dan hidung. Karena itulah saya kembali hunting model-model masker half face yg aman.”

Munawar meneruskan, cara membuat masker ini cukup sederhana. “Cara membuatkan sangat mudah. Kita bisa meniru desain masker kain, dibuat polanya dan diterapkan ke media plastik yang ketebalannya 0,4 in, dan lentur, agar permukaan plastik bisa mengikuti kontur wajah kita tanpa di cetak. Persis seperti masker lain yang lentur mengikuti bentuk pipi kita. Ini bisa dibuat oleh siapa pun. Anak-anak bisa, difabel non netra juga bisa asal sudah ada pola, gunting, lem plastik, paku/solder untuk membolongi lubang tali, dan tali/karet.”

MenurutMunawar, sebenarnya masker transparan ini tidak hanya ditujukan untuk penyandang difabel rungu wicara (tuli) saja. Fungsi utamanya adalah agar komunikasi lebih jelas dan mudah. Untuk pendidikan, masker ini sangat bermanfaat agar proses pembelajaran tetap efektif tanpa harus buka masker. Terutama untuk teman-teman difabel rungu yang mengandalkan gerak mulut, masker transparan ini diharapkan dapat membantu dalam komunikasi.

Meski berbahan plastik transparan,Munawar menjelaskan, aliran udara di dalam tetap lancar, meski kedap karena tidak ada lubang/pori-pori seperti kain. “Di dalam masker ada ruang untuk simpan udara 2x5 cm, di depan hidung/mulut untuk bernafas, kemudian udara akan mengalir dari celah di bawah dagu, atau celah di batang hidung sehingga tidak pengap atau engap...cuma kalau cepat nafasnya, masker akan berembun sesaat. Agar masker ini bisa dipakai berulang,maka sebaiknya masker ini juga disterilisasi dengan dilap pakai hand sanitiser saja.” KataMunawar.

Munawar menyampaikan, karena karya ini tidak untuk diperjual-belikan, maka ia akan membagi cara dan pola masker bagi siapa sajayang ingin membutuhkan dan membuat sendiri.(LP2M, 2021)