KKN UIN Sunan Kalijaga Gelar Sosialisasi Pendidikan Moral melalui Al-Qur'an Di Pacitan

PACITAN - Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sunan Kalijaga angkatan 114 kelompok 301 mengadakan sosialisasi mengenai pendidikan moral melalui living Quran di dusun Sumber dan dusun Salam, desa Ngadirejan, kecamatan Pringkuku, kabupaten Pacitan. Sosialisasi yang bertemakan “Pentingnya Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Pendidikan Moral melalui Al-Qur’an.” Sosialisasi ini diadakan dua kali. Pertama dilaksanakan di dusun Sumber pada hari sabtu (3/8/2024) jam 09:00 WIB di rumah kepala dusun Sumber. Kedua dilaksanakan di dusun Salam pada hari minggu (4/8/2024) jam 13:00 WIB di balai dusun Salam yang mana bertepatan dengan kegiatan arisan organisasi kemasyarakatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Perwakilan kelompok 301, Alfin Fadhli, dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh masyarakat desa Ngadirejan yang menyambut hangat mahasiswa KKN, terkhusus yang turut membantu dan menyukseskan kegiatan sosialisasi ini. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini adalah bagian dari program kerja kelompok sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, khususnya dusun Sumber dan Salam. “Terima kasih sekali kepada pak kasun sumber (bapak Sukiran), telah berkenan meminjamkan rumahnya untuk kegiatan kami, juga terima kasih sekali kepada para orang tua, terkhusus ibu-ibu yang telah meluangkan waktunya untuk hadir di kegiatan yang kami selenggarakan, mohon maaf sekali jika banyak yang terlewat dalam kegiatan (sosialisasi) ini.”

Kepala dusun Sumber, bapak Sukiran, dalam sambutan acaranya juga berkembali kasih kepada mahasiswa KKN kelompok 301 telah turut serta dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa pada masa modern ini moral sering kali dinomorduakan, oleh karenanya penting untuk mendiskusikan tema yang diusung pada sosialisasi ini. Hal ini juga diamini oleh sebagian hadirin sosialisasi yang mengeluhkan perilaku anak yang seringkali tak acuh dan mulai membangkang. “Bagaimana cara mengurangi ketergantungan anak terhadap hp (gawai pintar)? Mereka terlalu fokus ke-hp-nya, dipanggil sering ga nyaut” pertanyaan yang diajukan salah satu hadirin saat sesi diskusi.

Pembicara sosialisasi, Nova Andrean Agustioanto, menyampaikan bahwa pendidikan moral bisa dimulai sejak masih anak anak, dapat dimulai dari lingkup keluarga. Dimulai dari mengajarkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, tanggungjawab, empati, dan rasa hormat. “al-umm madrasatul-uulaa, Ibu adalah sekolah pertama bagi anak. Dalam neurosains, anak itu ya, ibu-ibu, cenderung mengingat semua hal yang ia lihat dan ia dengar. Maka, para orang tua memainkan peran penting dalam memberikan contoh moral (baik) bagi anak. Pendidikan moral juga harus istiqamah (konsisten).”Kegiatan sosialisasi ditutup dengan sesi diskusi dan doa. Pun, diskusi yang berjalan ditengah para hadirin cenderung seperti berbagi pengalaman antara para orang tua dalam menghadapi perilaku anak yang membuat diskusi berjalan hangat dan menyenangkan.