Bank Indonesia DIY Gelar Lelang Wakaf Digital, Dorong Sinergi untuk Kesejahteraan Umat
Yogyakarta, 12 Agustus 2025 – Sebuah langkah bersejarah lahir di Grand Mercure Hotel Yogyakarta ketika Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta bersama berbagai mitra strategis menginisiasi pelaksanaan Lelang Wakaf. Acara ini tidak hanya menghadirkan para pemangku kepentingan dari pemerintah daerah, perbankan, lembaga nazhir, hingga akademisi, tetapi juga mempersatukan niat tulus untuk menjadikan wakaf sebagai pilar penguat kesejahteraan umat.
Dalam sambutannya, Nurhuda dari Kementerian Agama DIY menyampaikan bahwa Lelang Wakaf Sunan Kalijaga merupakan wujud nyata dari semangat kebersamaan. Ia menegaskan, setelah Gunungkidul menyandang predikat Kota Wakaf terbaik pada 2024, tahun ini giliran Kulon Progo yang siap melanjutkan prestasi tersebut dengan 123 tanah wakaf produktif. Harapannya sederhana namun mulia: agar wakaf dapat terus menopang beasiswa pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, dengan pesan penuh makna, “Jika ingin berjalan cepat, berjalanlah sendiri. Namun jika ingin melangkah jauh, melangkahlah bersama.”
Santoso Rohmad, Direktur Utama Bank BPD DIY, menambahkan bahwa gerakan wakaf uang kini semakin mudah dijangkau dengan adanya digitalisasi layanan perbankan. Pemerintah DIY pun terus mengintegrasikan berbagai program berbasis syariah, mulai dari Kota Wakaf, bantuan lansia digital, hingga pembiayaan ekonomi mikro. Semua ini diarahkan untuk melahirkan wirausaha tangguh, menguatkan ekonomi desa, dan menurunkan angka kemiskinan secara berkelanjutan.
Bank Indonesia DIY melalui Dian Wening Tiastuti menekankan bahwa potensi wakaf uang Indonesia sangat besar, namun realisasinya masih jauh dari harapan. Karena itu, hadirnya aplikasi Gandeng Gendong Superapps diharapkan mampu menjembatani niat baik umat dengan cara yang sederhana, transparan, dan berdampak luas. Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Bank BPD DIY Syariah dengan para nazhir wakaf disaksikan langsung oleh Bapak Sri Darmadi Sudibyo selaku Kepala Kantor Perwakilan DIY, diikuti sesi lelang wakaf digital yang memperlihatkan semangat kebersamaan untuk berbagi.
Ketua Sunan Kalijaga Endowment Fund (SKEF), Dr. Abdul Qoyum, mengapresiasi langkah ini sebagai terobosan yang mengedepankan transparansi dan akuntabilitas. Sementara itu, Izra Berakon, M.Sc. selaku Sekretaris SKEF menegaskan bahwa hasil lelang wakaf akan dikelola secara profesional melalui investasi syariah yang aman, untuk kemudian disalurkan sebagai beasiswa bagi generasi emas UIN Sunan Kalijaga. Tidak berhenti di situ, Nadina Sri Halimah, S.E. sebagai Duta SKEF juga memperkenalkan cara berwakaf digital dengan penuh semangat melalui video tutorial. Ia mengingatkan bahwa berapapun nominal yang diwakafkan, sekecil apapun, akan tetap bernilai besar di sisi Allah dan setiap wakif akan mendapatkan bukti resmi melalui ponsel mereka.
Pada pelaksanaan lelang wakaf kali ini, SKEF berhasil menghimpun dana sebesar Rp5.570.000 yang berasal dari 14 wakif. Jumlah tersebut menjadi langkah awal yang penuh makna, membuktikan bahwa keikhlasan sekecil apapun tetap mampu menghadirkan dampak besar bagi pendidikan dan kesejahteraan umat. Program ini tidak berhenti sampai di sini, melainkan akan terus berlanjut sebagai bagian dari gerakan bersama untuk menebar kebaikan yang tidak pernah padam.
Acara ditutup dengan penuh rasa syukur, meninggalkan pesan mendalam bahwa wakaf bukan sekadar angka atau transaksi, melainkan jejak abadi yang terus mengalirkan manfaat dari generasi ke generasi. Kebaikan yang ditanam hari ini akan tumbuh menjadi pohon berkah yang menaungi banyak kehidupan di masa mendatang. Semoga Allah SWT meridhai usaha kita semua, Allahumma Aaamiin.