Pentingnya Perhatian Khusus terhadap ODGJ: Cerita KKN Kolaborasi UIN Sunan Kalijaga di Posyandu Jiwa di Desa Besowo, Kediri

LP2M -Jumat, 21 Juli 2023, para mahasiswapeserta KKN Kolaboratif yang terdiri dari 4 kampus yaitu IAIN Kediri, UIN SUKA Yogyakarta, UI Tribakti Lirboyo, dan IAIFA Kediri ikut serta dalam melaksanakan kegiatan Posyandu Jiwa yang dilaksanakan oleh Kader Jiwa dan Pemerintah Desa Besowo yang bertempat di balai desa Besowo,Dusun Krajan. Kegiatan ini dihadiri oleh 10 Pasien ODGJ dan Bapak Zanuar selaku mantriPuskesmas Kecamatan Kepung. Kegiatan Posyandu Jiwa ini dilaksanakan 2 minggu sekali yang difokuskan pada pelayanan terhadap Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).

Sarikun, salah satu kader posyandu jiwa mengatakan bahwa ODGJ memiliki permasalahan yang kompleks, maka diperlukan penanganan yang tepat untuk masalah tersebut. “ODGJ ini kan orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifeskan dalam bentuk sekumpulan gejala dan atau perubahan perilaku dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia, ini sesuai dengan bunyi UU No 18 Tahun 2014” tuturnya. Menurutnya, mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga, dan juga masyarakat sangat diperlukan penanganan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Dalam penanganan OGDJ yang berlangsung di balai Desa Besowo ini, Posyandu Jiwa melibatkan peserta KKN dari empat kampus. “Mereka anak-anak KKN ini berasal dari berbagai bidang ilmu termasuk agama, penting sekali keterlibatan mereka dalam penanganan OGDJ di desa kami agar terjadi penanganan secara komprehesif” lanjut Sarikun menjelaskan banyak anak-anak KKN yang ikut terlibat dalam aktivitas penanganan OGDJ. Achmad Zam Zam, peserta KKN dari UIN Sunan Kalijaga menuturkan bahwa peserta KKN dilibatkan dalam berbagai sisi penanganan, mulai dari aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. “bagi kami ini salah satu upaya kami terlibat dan berkontribusi bagi penanganan OGDJ secara kuratif baik untuk penyembuhan dan pengendalian, sementara di sisi yang lain, ini juga memberikan pengalaman baru bagi kamu” ujar Zam Zam. Menurut Zam Zam anak-anak KKN dari empat kampus ini terlibat dalam kegiatan pemberian pelayanan terhadap ODGJ yang mencakup proses diagnosis dalam penatalaksanaan, senam, konseling, pemeriksaan kesehatan, dan pemberian obat-obatan yang tepat sehingga ODGJ dapat berfungsi secara wajar di lingkungan keluarga, lembaga, dan masyarakat.

Menurut mahasiswa KKN Kolaboratif, kegiatan penanganan OGDJ ini juga memberikan pelajaran lain yang mereka dapat, yaitu penanganan OGDJ yang tidak membeda-bedakan latar belakang baik dari aspek perbedaan keagamaan maupun identitas, sebab menurut mereka OGDJ yang merela layani juga berasa dari agama yang berbeda, namun diperlakukan dan dampingi secara humanis. Faisal salah satu peserta KKN mengatakan bahwa pelayanan yang demikian adalah wujud nyata dari nilai-nilai agama yang sesungguhnya. “pelayanan ini sangat humanis, toleransi, dan sangat efektif membantu pasien dan para keluarga pasien”. Menurut Faisal kader Posyandu Jiwa di Desa Besowo juga berasal dari agama yang berbeda dan mereka memiliki kepedulian yang sama pada penanganan OGDJ di Desa Besowo, Kabupaten Kediri. (Bahrul, Misbah, Hamim)